Minggu, 11 Desember 2011

Tips biar motor matic irit

ARTIKEL 1:
hal yang paling dieluhkan dari skuter matic adalah konsumsi bahan bakarnya yang lebih boros ketimbang motor dengan transmisi manual.
Namun, bukan tak mungkin membuat motor matic atau skuter matic ( skutik ) kita menjadi lebih irit.
Dalam artikel ini saya akan memberikan tips dan trik untuk membuat motor matic kamu jadi lebih irit bensin.
Hal yang ditekankan disini berhubungan dengan cara kamu mengendarai motor matic kamu.
Yup, agar motor matic kamu irit, sangat tidak disarankan untuk bermain-main dengan gas
Kenapa?

Karena motor matic membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan kebutuhan bensin kamu (lebih tepatnya mengurangi).
Jadi apabila kamu tancap gas kemudian berjalan perlahan atau ngerem mendadak maka bensin akan terus nyembur sampai disesuaikan secara otomatis.
P.S. Cara ini sudah saya coba dan hasilnya alat penunjuk bensin yang biasanya habis separuh kotak sekarang malah tak kelihatan kalau bensinnya berkurang. Ini artinya MISI BERHASIL :sokkeren: :yoyo:
P.S.S ketika ngendarain motor di jalan yang sepi usahakan gak usah ngebut. Teratur saja ngendarain motor matic kamu kalau gak pengen dompet tipis

ARTIKEL 2:
Apakah skuter matik anda boros BBM? Dari yang udah pernah kita dengar emang skutik terkenal lebih boros bensin daripada motor bebek dengan kapasitas mesin yang sama. Alasannya jelas karena CVT yang memaksa mesin selalu bermain di RPM relatif tinggi untuk mulai menggerakkan roda belakang. Jika pada motor bebek, cukup dengan memutar gas sedikit aja udah mampu bikin motor bergerak. Sedangkan pada skutik perlu RPM lebih tinggi untuk membuatnya bergerak yang otomatis bikin bensin yang tersedot lebih banyak.

Spek yang dipake
Kali ini aku coba ngetes berapa sih konsumsi bensin vario tahun 2008 awal punyaku. Nih motor standar abisss… Sebenernya gak cuma sekali ini aku ngetes konsumsi bensin varioku. Tapi pengetesan kali ini yang paling mutakhir! beuh…gaya banget!
BBM yang dipake jenis non subsidi yaitu Pertamax, maap-maap nih yang ngerasa punya mobil mewah harga Rp 250 juta ke atas harus malu ma aku kalo masih ngisi tangkinya pake BBM subsidi untuk rakyat miskin! Motorku yg cuma vario aja mulai anti BBM non subsidi tuh! Kondisi motor udah 3 bulan gak diservis dan 5 bulan gak banti oli, jadi gak lagi dalam kondisi prima nih. Sengaja juga sih buat ngebandingin sama konsumsi bensin kalo udah servis dan ganti oli entar.
Mulai Pengetesan
Dilakukan 2 kali pengetesan biar lebih akurat. yang pertama, Senin 17 Mei ngisi Pertamax sampai full tank di SPBU Pasti Pas di utara tugu jogja. Odometer menunjukkan 6801,5 km. Motor dipake seperti biasanya mengantar ke kampus, rumah, ke beberapa rekan dan kolega juga menyambangi beberapa tempat lainnya. Sempat juga motor ini dipinjam teman dan ayahku waktu lagi bertandang ke jogja yang punya riding style beda-beda. Juga sempat nganggur beberapa hari karena lagi long weekend.
Seminggu kemudian yaitu Senin 24 Mei setelah angka di odometer berubah jadi 6863,3 km tangki bbm kembali diisi ful. Pukul 09.00 menuju SPBU yang sama seperti waktu ngisi. Dibutuhkan pertamax sebanyak 1,55 liter untuk membuat tangki bensin benar-benar full! Mari berhitung konsumsi bensinnya…
6863,2 km – 6801,5 km = 61,7 km
61,7 / 1,55 = 39,8
jadi konsumsinya—> 39,8 km/L

Setelah motor kembali dipake membanting tulang mencari ilmu dan kesenangan kesana kemari, Sabtu 30 Mei odometer udah ngasih tau angka 6965, 7. Datang lagi ke SPBU yang sama kayak sebelumnya. Kali ini butuh Pertamax sebanyak 2,44 liter. Yuk ngitung lagi…
6965,7 km – 6863,2 km = 102,5 km
102,5 / 2,44 = 42,008
nah kalo ini konsumsinya—> 42,008 km/L

Jadi kalo dirata-rata 40,9 km/L. Gimana? termasuk boros gak skutikku? Ini baru vario loh, gak tau skutik lain macam Mio, Spin, Nouvo, Skywave, Spin atau Kymco. lagian nih motor lagi gak kondisi fit. Harusnya kalo udah diservis dan ganti oli bakal lebih irit. Dulu juga pernah beberapa kali kutes konsumsi bensinnya, hasilnya dari yang paling boros 33km/L gara-gara belum bisa ngatur emosi naik motor matik sampe 54 km/L waktu survey KKN ke Bantul. Tapi rata-rata buat dalam kota sekitar 40-43km/L. tapi yang jelas masih lebih irit daripada Tigerku yang konsumsi bensinnya kira-kira 35km/L.
Cara Simpel Hemat Berkendara
Sedikit tips simpel buat bikin hemat skutik:
- Tiap membuka gas harus diurut, gas dipelintir dikit-dikit. Pokoknya jangan sampai bikin suara mesin meraung, ikuti aja suara putaran mesin. Gas diputer dikit, kalo udah mulai jalan bisa ditambah lagi dikit, gitu juga kalo kecepatan mulai naik bisa digas lagi dikit, gitu seterusnya.
- Buat mengurangi kecepatan hampir sama dengan di atas. Tutup gas sedikit-sedikit. Usahakan berhenti memanfaatkan deselerasi alami dari motor. Misal di lampu merah, dari kejauhan kita udah mulai ngurangin gas sampai akhirnya gas nutup penuh, biarkan motor menggelinding sampai di lampu merah. Kalaupun menggunakan rem usahakan menekan sehalus mungkin tanpa hentakan, berbarengan rem depan-belakang.
- Jaga emosi. Biasanya tantangan berat adalah provokasi dari rider lain yang naik motor ngebut dan bikin hati kita “panas” pengen ngeladenin. Apalagi kalo di lampu merah dan kita ada di barisan terdepan. Begitu lampu hijau motor-motor yang lain saling berebut jalan duluan sambil ngebut. Gak usah kebawa emosi ikut-ikutan mereka! tetep lakukan cara ke 1 di atas! cuekin aja motor yang sok tarik-tarikan pas lampu ijo, cuman buang-buang bensin tuh…
- Perhatikan kesehatan motor, servis teratur, gak telat ganti oli (jangan ikutin aku yg telat servis dan ganti oli ya! gak baik…hehe), tekanan ban, hanya mengisi bensin di SPBU yang terpercaya.
Yupz…sekian curhatku! moga vario ente lebih irit dari punyaku yah…!

ARTIKEL 3:
Perang, perang dan perang! Itu yang terjadi pada atmosfer dunia skubek Tanah Air. Malah dengan perang terbuka itu, nggak sedikit pabrikan yang klaim, kalau skubeknya paling irit di kelasnya.

Melihat penampakan alias fenomena seperti itu, MOTOR Plus tak tinggal diam. Coba melakukan pengetesan terhadap empat skubek. Yaitu Honda Vario, Kymco Free LX, Suzuki Spin 125 dan Yamaha Mio.

Uji Komparasi 4 Merk Matic
Perang, perang dan perang! Itu yang terjadi pada atmosfer dunia skubek Tanah Air. Malah dengan perang terbuka itu, nggak sedikit pabrikan yang klaim, kalau skubeknya paling irit di kelasnya.

Melihat penampakan alias fenomena seperti itu, MOTOR Plus tak tinggal diam. Coba melakukan pengetesan terhadap empat skubek. Yaitu Honda Vario, Kymco Free LX, Suzuki Spin 125 dan Yamaha Mio.

Supaya fokus, pengetesan tak menilik soal handling dan fitur lagi seperti sudah dibahas di Em-Plus edisi 395/VI. So, empat skubek langsung diuji oleh empat tester MOTOR Plus yang punya gaya khas dan tentu saja berbeda.

Aries, mantan pembalap liar dan doyan balap di aspal. Ia mampu buka-tutup gas dan pintar memainkan rpm. Herry Axl punya latar belakang tracker. Kalau kumat, cara bawanya cenderung akseleratif dan doyan buka-tutup gas. Isf@n, senang turing. Ia ogah main di rpm tinggi dan suka ngurut gas seperti perlakuan pada motor lawas. Sedang Eka yang juga eks pebali, cendrung memainkan semua karakter.

Misal, jika sampeyan suka memutar langsung grip gas ketika hendak melaju. Sementara, ada juga pengendara yang pilih mengurut bukaan gas. Tapi tidak menutup kemungkinan, ada juga bikers yang suka memainkan throttle alias senang buka tutup gas.

Supaya fair dan mendekati kebenaran, seluruh tester mencoba semua motor dalam rentang rolling thunder berjarak 120 km. Tiap 15 km, skubek ganti tester dengan metode stop and go. Perbedaan karakter ini jelas mempengaruhi konsumsi bahan bakar setiap skubek. Oh ya, tentunya pengin tahu juga dong spek masing-masing tester terutama berat badannya. Aries 77 kg, Axl 64 kg, Isf@n 70 kg dan Eka 60 kg. Jika diambil rata-rata, maka total beban tanggungan tiap skubek 67,8 kg.

Makin afdal, seluruh tester dibebani peraturan. Jarak 60 km awal, semua rider tidak diperbolehkan geber skubek di atas 70 km/jam (rata-rata berkendara dalam kota).

Lahan rolling hard dibuat bervariasi. Mulai dari kantor dan dalam kota, menuju provinsi Banten ke arah Cileduk dan Serpong, Tangerang. Kilometer pertama, disuguhi hiruk pikuknya kemacetan Jakarta. Buka-tutup gas nggak beraturan.

Tak lama kemudian kami disuguhi jalan sempit dan lengang pinggiran kota tapi banyak polisi tidur. “Oi.., yuk masuk jalanan off-road, pengin tahu nih, siapa yang lebih irit,” kata Axl. Wow, naluri grasstracknya keluar! Usai menempuh rute yang diinginkan, konsumsi bensin dihitung ulang. Prosesnya, skubek diisi kembali di SPBU. Sebagai catatan, kondisi tangki dalam keadaan penuh sejak berangkat.

Itu metode pertama, lho! Setelah 60 km terakhir, pengetesan dilakukan dengan kecepatan bebas. Di sini keempat skubek diuji serius. Karakter setiap rider lebih bebas keluar. Semuanya mencoba besut dengan kecepatan puncak di setiap motor. Prilaku ini diambil lantaran tidak sedikitnya bikers yang memacu hingga limit kecepatan.

Berdasarkan dua metode ini, Em-Plus mengungkap data konsumsi bensin. Ingin tahu berapa konsumsi bensin yang dihabiskan? Jangan ngopi dulu!

TES PERTAMA

Bensin dipukul rata! Artinya, semua skubek wajib minum bensin tanpa timbel atau Premium TT. Sesuai kesepakatan, empat tester mulai mengendari besutan dengan gaya berbeda. Kecepatan seluruh skubek, dipatok tidak boleh lebih dari 70 km/jam.

Sesi pertama, Honda Vario menunjukan keunggulan. Lantaran skubek pabrikan berlambang sayap mengepak ini, mampu menempuh jarak 48,8 km untuk 1 liter Premium. Angka segitu tergolong irit buat ukuran konsumsi skubek.

Bisa seperti itu, karena power mesin yang dihasilkan Vario sejak putaran rendah hingga menengah cukup rata. Aliran tenaga merata seiring bukaan V-Belt. Jadi, meski kerap dibejek atau buka-tutup gas, konsumsi bensin tidak terlalu pengaruh.

Suzuki Spin 125, berhasil menduduki peringkat kedua dalam konsumsi BBM. Satu liter Premium TT, sanggup menempuh jarak 42,4 km. Sayang, meski mesin Spin 125 lebih besar 15 cc dari kompetitor, tapi belum mampu menutup kekurangan skubek yang rata-rata cukup boros BBM.

Sementara itu, Kymco Free LX bertengger di urutan ke-3. Bisa jadi, ini karena ban besar di pelek diameter 12 inci, cukup berat dipuntir mesin sebagai awalan buat start. Sehingga daya gesek ban dengan aspal cukup besar.

Posisi terakhir Yamaha Mio. Cukup unik karena kalau dilihat dari kapasitas Mio paling imut. Tapi untuk kelas skubek, kapasitas kecil membuat putaran mesin di awalan (akselerasi) jadi butuh lebih tinggi.

Nah, di sinilah kelemahannya. Apalagi jalan yang dilintasi kebanyakan agak ‘pamer paha’ alias padat merayap patah harapan alias macet, bo! Jadi buka-tutup gas lebih sering terjadi.

TES KEDUA

Sesuai perjanjian, pada sesi kedua dipaksa jalan lebih kencang. Tester diperbolehkan jalan secepatnya menuju kantor. Rute jalan yang dilalui sama dengan jalan berangkat. Hanya saja, kondisi lalu lintas agak lancar ketimbang berangkat.

Bensin pun diisi ulang sampai penuh dengan Premium TT. Di sini, Free LX menunjukkan ketangguhan. Jika test pertama skubek Kymco ini bertengger di posisi ke-3, pada sesi kedua muncul jadi yang terbaik.
Konsumsi bensin paling irit. Satu liter Premium TT, mampu meluncurkan sejauh 42 km. Padahal dalam perjalanan pulang itu, empat skubek ini kerap digeber hingga top speed.

Kembali Vario membuktikan, bahwa teknologi Honda tetap mengacu pada hemat bensin. Motor yang dipromosikan Agnes Monica itu, ke-2 dalam urusan konsumsi bahan bakar saat adu geber-geberan. Tapi tentunya penggunanan Premium TT jadi lebih boros ketimbang dipakai santai di bawah 70 km/jam.

Suzuki Spin 125 berada di urutan ketiga. Tapi penggunaan bensin masih realitis untuk kategori skubek. Ingat lho, skubek memang lebih boros ketimbang bebek. Itu karena skubek menggunakan sistem penggerak CVT.

Dalam test kedua sayangnya Mio tidak bisa memperbaiki performa. Skubek yang punya slogan promosi otomatis duluan ini, agak royal minum bensin.

Tapi jika diperhatikan penambahan kebutuhan bensin, Mio paling jempolan. Dibawa secara alus atau digeber abiz, tidak drastis menyedot Premium TT. Untuk 1 liter jarak tempuhnya, hanya berkurang 3,6 km. Sementara untuk skubek lain bisa berkurang di atas 5 km.

Hasil Pengetesan I

1. Honda Vario : 48.8 km
2. Suzuki Spin 125 : 42.4 km
3. Kymco Free LX : 34 km
4. Yamaha Mio : 32.2 km

Hasil Pengetesan II

1. Kymco Free LX : 42 km / ltr
2. Honda Vario : 39,4 km / ltr
3. Suzuki Spin 125 : 32,5 km / ltr
4. Yamaha Mio : 28,6 km / ltr

Sumber : Motorplus

ARTIKEL 4:
Hampir menjadi pendapat umum bahwa motor matic sangat boros dalam pemakaian bahan bakar! Mungkin anda salah dalam merawat dan menggunakan motor matic tersebut. Berikut ada tips kecil agar motor matic kesayangan anda irit dalam pemakaian bahan bakar.

1. Rajin membersihkan karburator
Fungsi kerja karburator adalah mengatur suplai bahan bakar pada mesin. Jika anda tidak rajin dalam merawat alias malas membersihkan, hal ini menyebabkan suplai bahan bakar pada mesin tidak berlangsung secara normal dan pada gilirannya membuat pembakaran pada mesin juga tidak sempurna, saat motor dipacu yang sudah barang tentu membutuhkan kerja mesin secara maksimal, akan memaksa karburator menyalurkan bahan bakar secara berlebih dari biasanya alias boros.

2. Rutin mengganti olie mesin secara berkala sesuai aturan
Mesin adalah blok utama pada semua jenis motor yang berfungsi sebagai penggerak. Fungsi olie pada mesin adalah agar membuat bagian dalam mesin tidak cepat aus atau macet ketika harus bekerja/bergesekan). Jika olie pada mesin tidak diganti secara rutin (berkala sesuai aturan), maka mesin akan berkerja lebih berat (dikarenakan tingkat kekentalan pada olie berubah oleh panas pada mesin dan pemakaian mesin dalam jangka waktu tertentu). Jika mesin bekerja lebih berat dari biasanya tentu membutuhkan bahan bakar yang tidak sedikit.

3. Rajin memeriksa tekanan angin pada kedua ban (depan dan belakang)
Lebih mudah mana? menarik gerobak bermuatan 1 ekor gajah  dengan menarik gerobak bermuatan 1  semut?
Memeriksa tekanan angin pada ban mungkin hal yang sangat sepele, akan tetapi sebenarnya setiap motor dirancang memiiki batas muatan maksimal. Jika tekanan angin pada ke dua ban tidak sesuai standar (lebih-lebih jika over muatan) maka kerja mesin akan berlangsung berat agar bisa melaju, dan tentunya membutuhkan bahan bakar dalam jumlah cukup banyak.

4. Jangan menarik gas secara spontan
Putaran stabil pada mesin tidak terjadi secara spontan, melainkan butuhkan beberapa saat. Seperti saat pertama kali mengayuh sepeda tentu sangat berat, jika putaran pada kedua ban sudah stabil, maka proses mengayuh jauh terasa lebih ringan. Begitu juga dengan putaran pada mesin motor matic, jika pada awal start anda menarik gas secara spontan (dengan maksud agar motor dapat melaju kencang), maka suplai bahan bakar pada mesin akan masuk dalam jumlah banyak, padahal pembakaran baru terjadi dan belum stabil, nah hal ini lah yang membuat motor matic kesayangan anda terkesan boros dalam pemakaian bahan bakar. Tipsnya adalah biarkan beberapa saat mesin bekerja agar mencapai putaran secara stabil (jumlah bahan bakar yang dipakai standar), baru kemudian anda dapat menambah gas agar motor dapat melaju lebih kencang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar