Minggu, 11 Desember 2011

Tips cara mengendarai sepeda motor konvensional

Hampir semua orang pasti bisa mengendarai sepeda motor, karena kendaraaan ini bisa dibilang sangat merakyat, hampir semua bisa bawa motor, tetapi belum tentu semua punya lisensi (SIM), jadi kadang kita juga temuin orang yang tidak punya SIM tapi jago bawa motor, ada juga yang sudah punya SIM tetapi bawa motor juga masih goyang-goyang. Kali ini saya ingin memberikan beberapa tips bagaimana cara mengendarai motor yang baik dan benar.



  1. Persiapan
    • gimana spek motor yang kita bawa? lihat cc nya berapa, punya berapa percepatan (gigi), gimana rentang perpindahan antar perseneling.
    • misal supra fit x punya 100 cc, ada 4 percepatan, rentang perpindahan antar perseneling sbb: 0-20 (gigi 1), 20-40 (gigi 2) , 40-70 (gigi 3), 70-100 (gigi 4). siklus perpindahannya: N-1-2-3-4-N (sistem rotari)
    • nyalain motor, kalau mesin kondisi dingin, aku sarankan untuk gunakan kick starter (caranya: putar kunci ke posisi ON, pijak tuas kick starter sampai habis berbarengan dengan tarik gas sedikit untuk memancing agar mesin langsung start, jangan menarik gas terlalu dalam, setelah nyala biarkan mesin nyala dalam kondisi gas normal selama kurang lebih 5 menit). Untuk kondisi mesin panas, pake electric starter aja (caranya: tekan tombol starter, sesaat setelah itu tarik gas sedikit sampai mesin nyala, setelah nyala biarin suhu mesin normal dulu skitar 2 menit)
    • jangan lupa pake helm 
    • menurutku mental seseorang itu punya andil sebesar 70% dlm berkendara, jadi kita harus tenang dan jangan grogi ketika mengendarai motor.
  2. Berhenti – Jalan (0 – .. km/h)
    • masuk ke gigi 1, tarik gas sedikit agar perpindahan mulus mulai dari keadaan stop sampai berjalan.
    • segera naikkan gigi sebelum rentang gigi tersebut habis (bisa juga didengar dari suara mesin, jangan sampai suara mesin menjerit baru naikkan gigi)
  3. Keadaan Berjalan
    • supaya konsumsi BBM irit, pindahin gigi sebelum rentangnya habis (misalnya. gigi 2 punya rentang 20-40 km/h, segera pindah ke gigi 3 pada kec. 25 km/h). perpindahan giginya kira-kira seperti ini: 10 km/h (masuk ke gigi 2), 25 km/h (masuk ke gigi 3), 35 km/h (masuk ke gigi 4).
    • agar perpindahan gigi mulus (ga menyentak), ketika mau naikkan gigi, lepas gas, lalu naikkan gigi, lalu gas kembali (prosesnya berlangsung cepat agar tidak menyentak)
  4. Berbelok/ menikung
    • lepas gas, rem perlahan, setelah lewat tikungan langsung gas kembali (di sela-sela proses tersebut gigi diturunkan bila perlu)
    • kalo mau menikung dengan kecepatan tinggi, misal belok ke kanan, caranya: misalkan posisi gigi-4, lepas gas, ambil bagian kiri jalan, langsung miringkan posisi motor dan badan +/- 60-45 derajat (badan jangan melawan posisi motor, kalau motor miring ke kanan, maka badan juga harus miring ke kanan), setelah tikungan habis langsung kembalikan posisi motor jd 90 derajat dan gas kembali. (tips ini disarankan unttk pengendara motor yang udah advance, soalnya ini trmasuk trik yang cukup sulit)
  5. Mengerem
    • untuk pengereman biasa (lampu merah), caranya: lepas gas, tekan pedal rem belakang, lalu tuas rem depan jika perlu, ketika motor sudah berhenti total baru turunkan gigi. untuk keadaan berhenti total disarankan untuk menurunkan gigi ke posisi netral.
    • untuk pengereman mendadak, caranya: lepas gas, tekan pedal rem belakang sampai kandas, diikuti dgn menarik tuas rem depan. rem belakang harus lebih kuat (tekan sampai kandas) daripada rem depan, karena untuk mencegah motor nge-buang ke belakang yg bisa menyebabkan motor jatuh.
  6. Menanjak
    • untuk tanjakan biasa, gunakan gigi-2, kecepatan kira2 20 km/h.
    • untuk tanjakan curam (misalnya di parkiran bertingkat), gunakan gigi-1, kecepatan kira2 10-20 km/h.
    • untuk tanjakan yg sangat panjang (misal jalan luar kota), gunakan gigi-3 sampai tanjakan habis, setelah itu baru masuk gigi-4.
  7. Berboncengan
    • jika anda biasa bawa motor dengan kecepatan cukup tinggi, ketika anda membawa boncengan disarankan untuk membawa motor dgn kecepatan rata-rata saja. Karena perbedaan handling ketika sendiri dan berboncengan sangat besar. untuk mengurangi resiko kecelakaan, disarankan untuk membawa motor dengan kecepatan normal.
    • perhatikan angin ban, jika agak kempes segera isi agar handling motor lebih nyaman.
  8. Saat cuaca hujan
    • perhatikan kondisi ban, kondisi ban harus 100%-60%, jika kondisi sudah habis anda harus ekstra hati2 dan disarankan utk tidak keluar rumah 
    • bawa motor dgn hati-hati dan kecepatan max.40 km/h
    • kekuatan rem berkurang sekitar 30% jika dibandingkan dengan kondisi jalan kering, jadi anda harus ekstra hati2
    • nyalakan lampu walaupun bukan pada saat malam hari untuk memberi tanda pada motor anda, karena pada kasus hujan lebat, jarak pandang berkurang sangat drastis.
    • jika keadaan motor berhenti, posisikan netral, dan gas dipertahankan supaya diatas gas normal, karena pada saat hujan mesin motor sangat dingin dan sangat mudah mati.
    • untuk kasus hujan sangat lebat, disarankan untuk berhenti dan menunggu sampai hujan reda.
  9. Melewati banjir
    • pastikan anda sudah hafal jalan tersebut (jika ada lubang, setidaknya anda bisa cegah karena pada saat banjir, semua jalan kelihatan rata)
    • pastikan tinggi banjir tidak melewati lutut anda, jika tinggi masih sekitar < 30 cm, anda bisa melewati nya.
    • posisi gigi-1, kecepatan max 15 km/h.
    • jangan pernah melepas/mengurangi gas. karena jika sampai knalpot anda terendam dan anda melepas gas, maka air akan masuk melalui knalpot dan akan merusak mesin.
    • ketika banjir sudah dilewati, berhenti sejenak, posisi kan netral, dan panaskan mesin kembali.
  10. Patuhi rambu-rambu lalu lintas
    • yang ini paling penting neeh,, patuhi rambu2 lalu lintas, selalu pakai helm, nyalakan lampu sein ketika berbelok, jangan masuk ke jalur cepat 


itulah tips mengendarai sepeda motor yang baik dan benar..
have a nice riding...

WebRepOverall rating

Artikel 2:

Sebagai motobiker, sering kali lupa bahwa sehari - hari kita membawa harta yang paing mahal dalam hidup ini. Harta termahal itu bernama kesehatan. Aktifitas riding sceara rutin tentunya akan berdampak pada kesehatan fisik maupun mental. Selain perilaku Safety Riding ada juga tips berkendara yang kali ini tentang pengaruh kesehatan bagi motobikers dan bagaimana cara mengantisipasinya.

Seringkali perjalanan jauh hingga 6 - 8 jam diatas motor membuat kondisi badan seperti "remuk". Memang tidak mudah menuntut kondisi fisik untuk selalu prima, tapi paling tidak motobiker mengetahui bagaimana caranya utnuk mengantisipasi kecelakaan yang diakibatkan menurunnya kesehatan selama berkendara. Tips ini sederhana dan layak dipraktekan. Yuks, dibaca, disimak dan diterapkan.

1. Cegah Kelelahan
Untuk mencegah fatigue atau kelelahan karena melakukan riding rutin harian atau jarak jauh, lakukan pemanasan minimal 2 menit dengan lari - lari kecil untuk melemaskan otot. Tujuannya untuk menghindari rasa pegal - pegal pada bagian pinggang, tangan, kaki dan persendian.

2. Istirahat
Aktifitas riding jarak jauh maksimal 2 jam riding nonstop. Biasakanlah istirahat sejenak dselingi pelemasan, jangan lupa sesuaikan posisi mengendarai motor dengan postur tubuh. Misalnya menyesuaikan posisi stang yang tinggi dan tidak membungkuk, agar dapat membuat posisi riding lebih nyaman. Biasakanlah tidak menekuk punggung selama perjalanan agar tidak cepat lelah.

3. Celana Dalam
Pada saat melakukan aktifitas riding jarak jauh, disarankan tidak memakai celana dalam yang ketat. Tujuannya agar mencegah alergi kulit yang bisa timbul. Pakailah celana hawaii atau celana berbahan katun yang longgar dan fleksibel.

4. Masker
Perhatikan kebersihan hidung, pakailah masker dengan filter udara (jika memakai helm half face) dan selalu bersihkan hidung setiap sesudah riding.

5. Cuci Mata
Cuci mata disini adalah dalam arti yang sebenarnya dan bukan berarti lihat perbelanjaan. Mata akan semakin beresiko kotor jika memakai helm yang memungkinkan udara untuk masuk ke muka. Biasakan bersih - bersih mata dengan boor water atau obat tetes mata secara rutin, paling tidak seminggu sekali, ketika mata perih atau setelah melakukan perjalanan jauh.

6. Perlindungan Leher
Biasakan memakai masker atau balaclava yang bisa menutupi leher dan tengkuk yang terbuka antara helm dan jaket. Tujuannya untuk menghindari kotoran berupa debu yang menempel ke leher, jika dibiarkan kotoran tersebut bisa menjadi daki atau alergi kulit lainnya.

7. Keringat dan Jaket
Meskipun hanya duduk diatas motor, badan motobiker pasti berkeringat, apalagi saat melakukan riding jarak jauh. Hal ini bisa menimbulkan gatal dan rasa tidak nyaman. Solusinya, sesuaikan jaket dengan cuaca. Jika cuaca panas, pakailah jaket yang memungkinkan aliran udara masuk agar ada sirkulasi udara. Pada saat mandi bersihkan persendian dan lipatan kulit lainnya secara intensif, untuk mengangkat kotoran dan sisa keringat.

8. Ngantuk kok Riding?
Jangan melakukan aktifitas berkendara langsung, terutama ketika baru bangun tidur, karena kesadaran belum penuh dan panca indra belum siap. Lakukan pemanasan dengan olahraga kecil untuk melenturkan seluruh otot persendian.

9. Maki - maki atau Ngopi?
Aktifitas riding rutin setiap hari, pasti banyak menemukan masalah di jalan. Apalgi di Jakarta dan kota - kota besar lainnya, banyak orang yang asal - asalan membawa sepeda motornya. Jangan terpancing emosi, tetap sabar. Kalaupun terpancing emosi dan merasa sebal, luapkan sesekali dengan cara mengumpat dibalik helm. Kalu masih sebal juga, silahkan minggir di tempat yang aman dan teduh, kemudian cari minuman, kopi misalnya untuk menyegarkan tubuh dan pikiran.

4 komentar:

  1. trimakasih banyak gan,,
    sangat mbermanfaat sekali,,
    salam knl gan,,

    BalasHapus
  2. Kapan aku bisa bawa motor?? Aku sedih dihina terus nggak bisa bawa motor

    BalasHapus
  3. Kapan aku bisa bawa motor?? Aku sedih dihina terus nggak bisa bawa motor

    BalasHapus
  4. Thank Teorinya...tapi eksionnya blom hahaha semoga bisaa

    BalasHapus